Temukan Fakta Menarik Mengenai Penggunaan Arang Sebagai Bahan Bakar Alternatif!"
Image by freepik.com
Arang adalah salah satu bahan bakar fosil alternatif yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bahan bakar rumah tangga hingga bahan baku industri. Arang sendiri merupakan bentuk karbon grafit yang tidak murni, diperoleh sebagai residu ketika bahan berkarbon dibakar atau dipanaskan dengan sedikit udara. Sumber arang dapat didapat dari berbagai bahan organik, seperti kayu, tempurung kelapa, cangkang sawit, cangkang kemiri, dan lain sebagainya.
Selama bertahun-tahun, arang telah menjadi salah satu bahan bakar utama bagi masyarakat di berbagai negara, terutama di Asia dan Afrika. Penggunaan arang sebagai bahan bakar rumah tangga sangat umum terutama di daerah yang belum tersedia akses listrik atau gas. Namun, saat ini penggunaan arang telah mengalami pemutakhiran dalam penggunaannya, dimana arang juga digunakan sebagai bahan baku briket dan karbon aktif.
Pada saat ini, bahan baku yang paling umum digunakan untuk pembuatan arang adalah tempurung kelapa. Hal ini disebabkan karena tempurung kelapa memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan mudah didapat. Selain itu, arang batok kelapa memiliki karakteristik kadar air dan abu yang rendah dengan nilai kalori yang tinggi, sehingga arang batok kelapa menjadi pilihan utama untuk berbagai keperluan.
Pasar karbon aktif dan briket yang berorientasi eksport juga turut menyumbang devisa negara dan lapangan kerja domestik. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil arang terbesar di dunia, dengan produksi arang mencapai 4 juta ton per tahun. Selain itu, ekspor arang Indonesia ke berbagai negara seperti Korea, Jepang, dan Tiongkok juga cukup signifikan.
Penggunaan arang sebagai bahan bakar fosil alternatif telah menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil lainnya. Arang memiliki keunggulan seperti tidak memerlukan bahan tambahan untuk membakarnya dan tidak menimbulkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan. Namun, penggunaan arang juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti deforestasi dan penurunan kualitas tanah.
Oleh karena itu, dalam penggunaan arang sebagai bahan bakar alternatif, perlu adanya pengelolaan dan pengawasan yang baik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu, perlu juga adanya pengembangan teknologi untuk mengolah arang menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti briket dan karbon aktif.
Penggunaan arang sebagai bahan bakar fosil alternatif memiliki potensi yang cukup besar dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil lainnya, seperti minyak dan gas. Penggunaan arang yang tepat dan efektif juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan negara.