Woodchips

Woodchips, Limbah Kayu Menjadi Energi Biomassa

Woodchips: Solusi Energi Terbarukan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Woodchips

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan energi dunia yang terus meningkat, masyarakat dunia semakin memperhatikan sumber energi terbarukan. Salah satu sumber energi yang sedang populer dan menarik perhatian adalah woodchips. Woodchips, adalah potongan kayu berukuran kecil hingga sedang menawarkan potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan global.

Woodchips

Apa Itu Woodchips?

Woodchips adalah Serpihan kayu atau potongan kayu berukuran kecil hingga sedang. Umumnya diproduksi dari limbah kayu dari industri hutan, penebangan pohon, atau sisa-sisa kayu dari pabrik-pabrik pengolahan kayu. Proses pembuatannya melibatkan penggunaan mesin penghancur atau chipper yang mengubah potongan kayu menjadi potongan kecil dengan ukuran yang konsisten. Potongan kayu ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai aplikasi energi.

Proses Produksi Woodchips

Proses produksi woodchips dimulai dengan pengumpulan limbah kayu atau penebangan kayu. Limbah kayu ini kemudian diangkut ke pabrik pengolahan atau fasilitas pemrosesan woodchip. Di sana, limbah kayu dimasukan ke mesin penghancur atau chipper, dan diubah menjadi potongan kayu dengan ukuran yang diinginkan. Setelah diproses, woodchips dapat disimpan dalam penyimpanan khusus atau di tumpuk pada Stockpile dan didistribusikan ke berbagai pengguna akhir.

Manfaat Woodchips sebagai Bahan Bakar

Woodchips menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan sebagai bahan bakar:

  • Ramah Lingkungan: Salah satu keunggulan utama woodchips adalah merupakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dibuat dari limbah kayu yang dapat didaur ulang dan mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil yang merusak lingkungan.

  • Energi Terbarukan: Kayu adalah sumber energi yang dapat diperbaharui secara alami melalui pertumbuhan pohon baru. Dengan menggunakan woodchips, kita mengurangi ketergantungan pada sumber energi non-terbarukan seperti batu bara dan minyak bumi.

  • Efisiensi Energi: Meskipun terlihat sebagai potongan kecil, woodchips memiliki potensi energi yang besar. Woodchips dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari pembangkit listrik hingga pemanas ruangan, dengan efisiensi yang baik.

  • Daur Ulang Limbah Kayu: Penggunaan woodchips membantu mengurangi jumlah limbah kayu yang masuk ke tempat pembuangan sampah atau dibakar tanpa maksud yang baik. Ini berkontribusi pada upaya daur ulang dan pengelolaan limbah yang lebih baik.

Woodchips b

Aplikasi Woodchips dalam Industri Energi

Woodchips memiliki berbagai aplikasi dalam industri energi, termasuk:

  • Pembangkit Listrik Biomassa: Woodchips digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik biomassa. Woodchips dibakar untuk menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.

  • Pemanas Ruangan: Woodchips juga dapat digunakan dalam sistem pemanas ruangan. Woodchips dibakar dalam tungku atau boiler khusus untuk memanaskan air yang kemudian disalurkan ke dalam sistem pemanas.

  • Pemanas Air Panas: Woodchips dapat digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan domestik atau komersial, seperti mandi, mencuci, atau pemanasan ruangan.

Potensi Masa Depan Woodchips

Potensi woodchips sebagai sumber energi terbarukan masih sangat besar. Dengan terus meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, woodchips bisa menjadi bagian integral dari transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Inovasi dalam teknologi produksi dan penggunaan woodchips dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya, membuatnya menjadi pilihan yang lebih menarik bagi berbagai industri dan konsumen.

More News

image export

Ekspor Cangkang Sawit 5.600 MT

PT. Prima & PT. Zapin Sukses Ekspor 5.600 MT Palm Kernel Shell

Image by Prima

image export

Bangka Belitung, Maret 2024 – PT. Prima Khatulistiwa Sinergi dan PT. Zapin Agro Internasional, bersatu dalam misi untuk mendukung keberlanjutan energi bersih, dengan bangga mengumumkan pencapaian baru kami dalam ekspor Palm Kernel Shell (PKS) sebanyak 5.600 metrik ton. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan energi bersih salah satu pelanggan kami di luar Negeri.

Sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang paling ramah lingkungan, PKS telah menjadi pilihan utama dalam mendukung transisi menuju energi bersih. Diproduksi dari cangkang kelapa sawit, PKS memiliki tingkat kalori yang tinggi dan dampak lingkungan yang rendah, menjadikannya solusi yang ideal untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Proses ekspor ini dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Batu, Pulau Belitung, tempat PT. Prima Khatulistiwa Sinergi dan PT. Zapin Agro Internasional melakukan aktivitas pemuatan PKS ke kapal pengangkut. Dalam waktu yang telah ditetapkan, tim kami dengan cermat memuatkan PKS ke kapal, memastikan bahwa setiap ton yang dikirimkan memenuhi standar kualitas yang tinggi.

Direktur PT. Prima Khatulistiwa Sinergi menyatakan, “Kami sangat bangga atas pencapaian ini. Ekspor 5.600 MT PKS ini adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan energi bersih. Melalui kemitraan dengan PT. Zapin Agro Internasional, kami berharap dapat terus menyediakan solusi energi hijau yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat global.”

Image by - Prima

Selain memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, ekspor PKS ini juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Proses produksi dan ekspor cangkang sawit telah menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, dan memberikan dorongan ekonomi bagi daerah sekitar.

Dalam era di mana perubahan iklim menjadi ancaman yang semakin nyata, transisi ke energi bersih tidak lagi hanya menjadi pilihan, melainkan suatu keharusan. PT. Prima Khatulistiwa Sinergi dan PT. Zapin Agro Internasional berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam menyediakan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, sebagai langkah nyata dalam memerangi perubahan iklim.

Dengan pencapaian ini, kami menegaskan kembali tekad kami untuk menjadi agen perubahan positif dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau. Melalui upaya bersama dengan mitra kami, kami yakin bahwa PKS akan terus menjadi salah satu pilihan utama dalam mencapai tujuan bersama menuju dunia yang lebih bersih, lebih hijau, dan lebih berkelanjutan.

More News

machine screening AI

Maksimalkan Hasil dengan Proses Screening Cangkang Kelapa Sawit

Maksimalkan Hasil dengan Proses Screening Cangkang Kelapa Sawit

Image by Prima

machine screening AI

Dalam industri pengolahan kelapa sawit, proses screening cangkang kelapa sawit memegang peranan penting dalam memaksimalkan hasil produksi. Dengan menggunakan teknologi screening yang tepat, dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk akhir. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu cangkang sawit screening, fungsi, dan keunggulannya.

Image by - Prima

Apa Itu Cangkang Sawit Screening?

Cangkang sawit screening adalah proses pemisahan partikel-partikel cangkang kelapa sawit berdasarkan ukuran atau kriteria tertentu. Proses ini umumnya dilakukan menggunakan peralatan khusus seperti vibrating screens atau trommel screens. Partikel cangkang yang melewati proses screening akan dipisahkan menjadi fraksi-fraksi yang berbeda berdasarkan ukuran atau kehalusan.

Image by - Prima

Fungsi Cangkang Sawit Screening

Fungsi utama dari cangkang sawit screening adalah untuk memisahkan partikel-partikel cangkang kelapa sawit menjadi berbagai ukuran atau fraksi yang diinginkan. Hal ini penting untuk beberapa tujuan, antara lain:

Memisahkan cangkang sawit dari bahan lain seperti serat, lumpur, atau bahan organik lainnya yang mungkin tercampur dalam massa kelapa sawit.

Menyortir cangkang kelapa sawit menjadi fraksi-fraksi yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan selanjutnya, seperti untuk bahan bakar biomassa, produksi pupuk organik, atau aplikasi lainnya.

Meningkatkan efisiensi proses pengolahan dengan menghilangkan partikel-partikel yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu kinerja peralatan atau menyebabkan pencemaran produk akhir.

Keunggulan Cangkang Sawit Screening

Ada beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dari penggunaan proses screening cangkang kelapa sawit, antara lain:

Peningkatan efisiensi: Dengan memisahkan cangkang sawit menjadi fraksi-fraksi yang lebih homogen, proses pengolahan selanjutnya dapat berjalan lebih efisien tanpa gangguan dari partikel-partikel yang tidak diinginkan.

Kontrol kualitas yang lebih baik: Dengan mengontrol ukuran dan kehalusan partikel cangkang yang dihasilkan, dapat memastikan kualitas produk akhir sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Pengurangan limbah: Dengan memisahkan cangkang kelapa sawit secara efisien, dapat mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses pengolahan, sehingga meningkatkan keberlanjutan lingkungan.

Dengan memahami pentingnya cangkang sawit screening dalam pengolahan kelapa sawit, kita telah membuka pintu menuju kesuksesan dan efisiensi yang lebih besar. Maksimalkan hasil produksi Anda dengan menerapkan proses screening yang tepat dan menyeluruh.

Jika Anda merasa terinspirasi dan ingin terus mendapatkan informasi berharga seputar industri Biomassa dan Solar PV, jangan ragu untuk mengikuti akun sosial media kami.

More News

Serbuk kayu3

Manfaat Tersembunyi Sawdust, Yang Tidak Boleh Anda Lewatkan!

Manfaat Tersembunyi Sawdus, Yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Image by – Pexels

Serbuk kayu3
Ketika Anda berjalan di sekitar workshop kayu atau taman, mungkin Anda sering melihat serbuk kayu halus yang tersebar di lantai. Itu disebut sawdust. Awalnya, sawdust mungkin terlihat sebagai sisa dari proses penggergajian atau pengukiran kayu biasa. Namun, di balik sederetan serbuk kayu ini terdapat cerita menarik, sejarah panjang, dan pemanfaatan yang menakjubkan.
serbuk kayu
Image by - Pexels

Apa Itu Sawdust?

Sawdust adalah serbuk halus yang dihasilkan saat kayu diolah atau diproses. Proses tersebut melibatkan pemotongan, penggergajian, pengukiran, atau penghancuran kayu. Hasil akhirnya adalah serbuk kayu yang beragam dalam ukuran, tergantung pada metode pemrosesan dan jenis kayunya.

Sejarah Sawdust

Sawdust telah lama menjadi bagian dari dunia perkayuan. Pada abad ke-19, serbuk kayu ini digunakan sebagai bahan bakar di industri, terutama dalam pembuatan kertas. Seiring berjalannya waktu, peran sawdust berkembang. Di abad ke-20, sawdust mulai dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi termasuk pertanian, industri makanan, dan bahkan dalam proyek-proyek seni dan kerajinan.

Manfaat Sawdust

Bahan Baku Pembuatan Kertas: Sawdust digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas. Serbuk kayu ini diolah menjadi pulp yang nantinya akan menjadi kertas.

Pupuk Organik: Sawdust dapat digunakan sebagai bahan dasar pupuk organik. Ini memberikan nutrisi tanaman dan membantu tanah tetap lembap.

Bahan Bakar Biomassa: Di beberapa negara, sawdust digunakan sebagai bahan bakar dalam sistem pemanas biomassa. Ini merupakan langkah menuju energi ramah lingkungan.

Industri Makanan: Dalam industri makanan, sawdust digunakan untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah untuk mempertahankan kelembapan dalam produk makanan seperti keju atau daging olahan.

Kerajinan dan Seni: Dalam dunia seni dan kerajinan, sawdust diubah menjadi medium seni yang unik. Seniman seringkali menciptakan patung, lukisan, dan produk seni lainnya dari serbuk kayu.

Pentingnya Mengelola Sawdust

Meskipun sawdust memiliki banyak manfaat, pengelolaannya juga harus dilakukan dengan bijaksana. Overproduksi sawdust dapat menjadi masalah lingkungan. Oleh karena itu, produsen kayu dan industri perlu mengembangkan metode untuk mengelola limbah sawdust dengan cara yang berkelanjutan.

Sawdust, pada pandangan pertama, mungkin terlihat sepele. Namun, saat Anda menggali lebih dalam, Anda akan menemukan bahwa serbuk kayu ini memiliki dampak yang signifikan dalam banyak aspek kehidupan kita. Sawdust adalah salah satu contoh bagaimana bahan sederhana dapat menjadi bagian penting dari dunia kita.

More News

Sekam Padi

Ini Rahasia Dibalik Listrik Gratis Dari Limbah Padi!

Ini Rahasia Dibalik Listrik Gratis Dari Limbah Padi!

Image by Prima

Sekam Padi

Biomassa sekam padi, salah satu alternatif bahan bakar yang dihasilkan dari limbah sisa produksi padi, semakin menjadi perhatian bagi banyak pihak. Dalam keadaan saat ini, pemanfaatan energi bersih dan ramah lingkungan semakin penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Sekam padi adalah bagian kulit luar dari biji padi yang tidak dapat dimakan dan biasanya dibuang begitu saja. Namun, setelah dilakukan penelitian dan pengembangan, ternyata sekam padi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Biomassa sekam padi merupakan salah satu alternatif bahan bakar yang sangat menarik karena beberapa alasan.

Sekam Padi
Image by - Istock

Pertama-tama, sumber daya biomassa sekam padi sangat melimpah. Sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya biomassa sekam padi yang sangat besar. Limbah sisa produksi padi yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar alternatif, seperti biomassa sekam padi.

Kedua, penggunaan biomassa sekam padi tidak berdampak buruk pada lingkungan. Seperti yang kita ketahui, penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan, seperti minyak bumi dan gas alam, memiliki dampak yang merusak lingkungan, termasuk pemanasan global dan perubahan iklim. Namun, penggunaan biomassa sekam padi tidak mengeluarkan gas rumah kaca dan emisi yang merusak lingkungan, sehingga menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Proses pembuatan biomassa sekam padi meliputi pengeringan dan pembakaran. Setelah sekam padi dikeringkan, ia akan dibakar dalam boiler dengan suhu tinggi untuk menghasilkan uap. Uap tersebut akan digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik. Proses ini disebut juga sebagai pembangkit listrik tenaga biomassa.

Tidak hanya ramah lingkungan, penggunaan biomassa sekam padi juga memberikan manfaat ekonomi. Dengan menggunakan biomassa sekam padi sebagai bahan bakar, biaya produksi dapat ditekan dan menghasilkan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, penggunaan biomassa sekam padi juga dapat membuka peluang kerja baru dan meningkatkan perekonomian daerah.

More News

Wood Pellet

Apa Itu Wood Pellet? Dari Limbah menjadi Energi Terbarukan

Apa Itu Wood Pellet? Dari Limbah menjadi Energi Terbarukan

Image by Prima

Wood Pellet

Wood Pellet, atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi pelet kayu, mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Namun, tidak semua orang memahami apa itu wood pellet dan bagaimana cara produksinya.

Wood Pellet adalah bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan kayu lainnya. Negara-negara dengan empat musim banyak menggunakan bahan bakar ini sebagai pengganti batubara. Wood pellet dapat digunakan untuk menghangatkan ruangan atau sebagai bahan bakar pada tungku memasak seperti kompor, burner, dan lainnya. Bahan baku untuk produksi wood pellet umumnya berasal dari limbah industri penggergajian, limbah tebangan kayu, dan limbah industri kayu lainnya.

Keunggulan wood pellet terletak pada kadar ligan yang tinggi sebagai zat perekat alami sehingga menghasilkan produk yang terlihat halus dan berkilau. Selain itu, wood pellet mudah terbakar dan memiliki nyala api yang cukup bagus.

Wood Pellet
Image by Prima
Wood pellet banyak digunakan di negara-negara maju, terutama negara dengan empat musim sebagai alternatif bahan bakar pengganti batubara. Penggunaan wood pellet sebagai penghangat ruangan sangat populer pada musim dingin. Keuntungan penggunaan wood pellet adalah biaya yang lebih hemat dibandingkan dengan bahan bakar lainnya dan lebih mudah didapatkan.

Selain itu, wood pellet juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pada tungku memasak seperti kompor. Banyak industri kecil maupun besar yang menggunakan bahan bakar ini, seperti pabrik pembuatan tahu dan lainnya. Selain itu, wood pellet juga dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti fosil pada pembangkit listrik.

Produksi wood pellet juga ramah lingkungan dan efisien. Dalam produksinya, bahan baku kayu diolah dengan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan ramah lingkungan. Produksi wood pellet juga dapat meningkatkan pemanfaatan limbah kayu, mengurangi deforestasi, dan membantu pengurangan emisi karbon dioksida.

Dengan manfaat dan keuntungan yang banyak, tidak mengherankan jika industri wood pellet terus berkembang dan menembus pasar ekspor ke beberapa negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan negara lainnya.

More News

buah kelapa sawit

Mengenal Buah Kelapa Sawit

Mengenal Buah Kelapa Sawit

buah kelapa sawit

Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota. Kelapa sawit afrika (Elaeis guineensis) adalah sumber utama minyak kelapa sawit. Kelapa sawit amerika (Elaeis oleifera) adalah tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis,dan digunakan secara lokal untuk produksi minyak.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah. Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit yang dilolah menjadi minyak adalah buah

Tanaman kelapa sawit sangatlah produktif. Setiap bagiannya dapat dimanfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang. Bahkan produk turunan yang dihasilkan dalam proses produksi dan pengolahan minyak kelapa sawit dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat – seperti energi atau pakan ternak – sehingga menjadikan kelapa sawit salah satu tanaman alami tanpa limbah produksi.

Jika minyak goreng merupakan salah satu produk dari olahan minyak kelapa sawit (CPO), maka kami memanfaatkan limbah pengolahan sawit ini menjadi energi terbarukan, seperti cangkang sawit sebagai bahan bakar boiler pembangkit listrik.

More News

Arang Kayu

Sejarah Arang

Sejarah Awal Arang

Image by Unsplash

Arang Kayu

Awal Sejarah

Dahulu kala, produksi arang kayu di kabupaten tertentu sangat banyak juga banyaknya kayu tangal, dan umumnya terdiri dari billet yang menumpuk kayu di ujungnya sehingga membentuk sebuah tumpukan berbentuk kerucut, lubang yang berada di bawah untuk lewatnya udara, dan poros pusat untuk sebagai penyangga

Tumpukan kayu tersebut seluruhnya ditutupi dengan rumput atau basah tanah liat. Penembakan berawal dari bagian bawah cerobong, dan secara bertahap menyebar ke luar dan ke atas.

Keberhasilan operasi tergantung pada laju pembakaran. Biasanya, 100 bagian kayu bisa memperoleh sekitar 60 bagian volume, atau juga bisa 25 bagian berat dari arang; produksi skala kecil di tempat sering menghasilkan hanya sekitar 50%, skala besar adalah efisien sampai 90% bahkan sampai abad ketujuh belas.

Operasi ini begitu halus sehingga Colliers (pembakar arang profesional) sangat dikenal.

Produksi besar arang (pada puncaknya mempekerjakan ratusan ribu, terutama di Alpine dan hutan tetangga) adalah salah satu penyebab utama deforestasi , terutama dibagian Eropa Tengah.

Di Inggris, coppices banyak dihasilkan dari pengelolaan kayu, yang dipotong dan regrew siklis, sehingga pasokan arang akan tersedia selamanya.

Keluhan (pada awal periode Stuart) tentang kekurangan mungkin berhubungan dengan hasil sementara ekspatau ketidakmungkinan peningkatan produksi untuk menyesuaikan permintaan.

Semakin langkanya kayu merupakan faktor utama untuk beralih ke bahan bakar fosil, terutama batubara dan batubara coklat untuk keperluan industri.

Sejarah Modern

Setelah hukum Brasil mengalami perubahan pada tahun 2010 untuk mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari komitmen Presiden Lula da Silva untuk membuat “baja hijau”, penggunaan arang sebagai bahan bakar peleburan mengalami kebangkitan di Amerika Selatan

Proses modern kayu carbonizing, baik dalam ukuran kecil atau sebagai serbuk gergaji dalam besi cort retot, secara luas di praktekkan di mana kayu langka, dan juga untuk pemulihan dari produk samping yang berharga (kayu semangat ,asampyroligneus tar kayu ), yang memungkinkan adanya proses .

Pembuatan arang biasanya berkisar pada suhu 300 ° C (572 ° F) berwarna coklat, lembut dan rapuh, dan mulai mengobarkan pada 380 ° C (716 ° F); dibuat di suhu yang lebih tinggi biasanya akan rapuh, dan jjuga jangan sampai mencapai suhu 700 ° C (1292 ° F) karena kayu pada suhu tersebut akan menjadi abu.

Orang-orang di Finlandia dan Skandinavia menganggap arang sebagai produk sampingan dari tar kayu produksi . Tar terbaik berasal dari pohon pinus, sehingga hutan pinus banyak ditebang demi untuk memperoleh tar pirolisis . Arang sisa umumya digunakan sebagai pengganti metalurgi kokas dalam blast furnace untuk peleburan.

Produksi Tar menyebabkan cepatnya deforestasi dan itu telah diperkirakan seluruh hutan Finlandia lebih muda dari 300 tahun. Akhir produksi tar di akhir abad ke-19 berarti juga cepat akibat dari reboisasi.

Arang briket pertama kali ditemukan dan juga telah dipatenkan oleh Ellsworth BA Zwoyer of Pennsylvania pada tahun 1897 dan diproduksi oleh Perusahaan Bahan Bakar Zwoyer.

Selanjutnya Henry Ford mepopulerkan arang briket yang terbuat dari kayu dan juga produk samping dari serbuk gergaji fabrikasi mobil sebagai bahan. Arang Ford kemudian menjadi Perusahaan Kingsford.

More News